Monday, May 28, 2007

Antara Rekayasa Genetika dan Space Adventury

Rekayasa genetika memiliki definisi pengubahan dengan sengaja dari konstitusi atau adisi material genetik baru. Istilah ini pasti tidak asing lagi terdengar di telinga kita, mendengarnya pasti kita teringat akan kombinasi penamaan asam-asam dalam pembentukan DNA di dalam tubuh kita. Luar biasa bukan? ketika manusia telah berhasil menguasai ilmu yang seakan-seakan berlaku seperti Tuhan. Bayangkan, para ilmuwan itu bisa merancang makhluk yang mereka inginkan dengan melakukan GenRek ini. Despite of all those things, GenRek memiliki banyak kegunaan, diantaranya (taken from my KT),

o Banyak orang selamat dari penyakit turunan. Dengan menggunakan teknik DNA rekombinan, para ilmuwan telah menguji DNA yang telah diisolasi dari sel embrio untuk mempelajari apakah si calon bayi akan mempunyai penyakit keturunan atau tidak. Dokter dapat merawat calon bayi dalam rahim ibu untuk mencegah suatu kelainan.

o Mikroba yang direkayasa telah digunakan untuk meningkatkan efisiensi produksi makanan. GenRek juga memiliki potensi untuk mengontrol polusi. Para peneliti berusaha, atau mungkin telah berhasil mengembangkan mikroorganisme yang secara kimia menguraikan sampah, bahan-bahan beracun, dan sampah-sampah lainnya.

o GenRek telah digunakan untuk meningkatkan nilai nutrisi dan resistensi herbisida pada tanaman jagung, dan untuk melindungi hasil panen dari serangga dan embun beku.

Betapa mengagumkannya para ilmuwan di bidang ini, walaupun saya tidak mengikuti perkembangan-perkembangannya, saya yakin dengan adanya teknologi nano, ilmu ini akan semakin berkembang.


”Ilmu astronomi sering disalah artikan sebagai ilmu astrologi, padahal kedua ilmu tersebut sangatlah berbeda”. Begitulah keluhan salah seorang sahabatku yang kebetulan adalah seorang astronomer. Ilmu astronomi juga salah satu ilmu yang menarik dan luar biasa, sehingga bisa membuat orang-orang yang mempelajarinya menjadi ateis. Kami pernah berdiskusi mengenai jarak antar bintang ataupun benda-benda langit lainnya. Dosennya pernah berkata bahwa ketika kita melihat sebuah benda langit, maka keadaan benda langit itu merupakan keadaan ribuan maupun jutaan tahun yang lalu. Mengapa? Karena jarak yang ada antara benda langit tersebut dengan bumi, bisa mencapai jutaan atau bahkan ratusan juta kali kecepatan cahaya. Dapat dibayangkan, waktu yang ditempuh oleh cahaya untuk memberikan kita penglihatan akan benda tersebut merupakan selisih waktu antara keadaan current dengan keadaan sebelumnya. Terpikir, mungkinkah koneksi antara bumi dan benda-benda langit lainnya merupakan koneksi waktu? Sehingga salah satu benda langit yang kita lihat merupakan gambaran bumi ber-ratus-ratus juta sebelumnya?Lalu, apa sebenarnya definisi waktu itu? Ilmu astronomi memberikan kita pelajaran akan adanya relatifitas waktu, relatifitas berat badan, bahkan relatifitas bentuk/keadaan. Jadi, adakah sesuatu yang hitam putih di dunia ini? Adakah sesuatu yang saklek dalam dunia ini? Jika tidak ada, bagaimanakah kita mempelajari relatifitas agar mencapai keseimbangan, agar relatifitas yang kita ambil tidak menjadi pintu kehancuran bagi diri kita sendiri. Perlu kebijaksanaan, perlu ilmu, dan perlu waktu untuk dapat mengerti relatifitas hidup di dunia ini. Bahkan mungkin untuk beberapa orang yang tidak beruntung, akan terus membawa kebingungan tentang relatifitas hingga akhir hayatnya. Atau mungkin sebegitu ribetnya memikirkan tentang relatifitas hingga tak peduli dan apatis untuk mencapai keseimbangan, memilih dan alhasil menuju sebuah kehancuran. Wallahu’alam bishawab.

At Last

Pada hari sabtu tanggal 26 Mei 2007, aku kembali belajar untuk menjadi katak :p. Akhirnya, setelah lama cuti berenang, hari itu sempat juga. Ternyata sulit sekali untuk menjadi seekor katak, setelah sebelumnya berhasil menjadi papan seluncur (alias gaya seluncur/bebas). Thanx to pi yang udah ngajarin aku renang. Enak banget bisa maen air, seperti kata seorang penulis, salah satu rekreasi untuk jiwa yang sedang tertekan adalah dengan berwisata ke tempat-tempat yang banyak mengalirkan air. Yap, that’s right, dan disana aku ketemu temen baru, dia minggu depan mau UAS dan untuk menghilangkan stress dia memilih untuk berenang.

Kapan ya, bisa ke sungai pedesaan, terus berenang, kan susah, harus menutup aurat… masa nunggu di surga (kl masuk surga, Amin..). Seneng banget akhirnya bisa jadi katak-katak an, jadi gaya renangku bertambah satu. Kedepannya tinggal belajar untuk mengatur pernapasannya, and it is the hardest thing for me. Seneng keduanya, bisa ketemu ama pi, beberapa minggu ini curhatnya cuma lewat telpon, ga puas..Selamet ya teman, udah berhasil nego.. :)

Hari itu hari ter-ramai selama aku berenang disana, sampai-sampai semakin siang semakin susah mencari space untuk berenang. Disana, bertemu dengan orang-orang baru, melihat orang-orang yang lihai dalam berenang, ngobrol di tepian kolam renang, bahkan ada yang tilawah di tepian kolam renang.

Tidak hanya kolam renang, ada fasilitas lain disana, aerobik, pengajian, bahkan dulu saya pernah melihat tempat itu digunakan untuk sebuah pernikahan.

Tertarik? Hubungi saya di 0811 91 xxxx :)

Thursday, May 24, 2007

6 Ways 2 Happiness

Sebab itu berpegang teguhlah kepada apa yang Aku berikan kepadamu dan hendaklah kamu termasuk orang-orang yang bersyukur” (al-a’raf : 144)

1. Apabila kita meminum air tawar dan segar hari ini, mengapa harus bersedih dengan air kemarin yang asin lagi pahit, atau air esok hari yang menggenang dan panas.

We live for today, and thankful for what we get today.


Ternyata ragam kebaikanku yang kutampilkan merupakan aib-aibku maka katakan padaku bagaimana aku meminta maaf.

2. Apabila ingin diterima dan dicintai semua orang, bersih dari cela di hadapan dunia, maka itu merupakan perkara mustahil dan mengangankan cita-cita yang jauh.


3. Apabila kita dirundung gelisah dan susah, maka haturkan kebajikan kepada orang lain, niscaya kita mendapatkan jalan keluar dan perasaan lega. Bersedekahlah kepada orang miskin, tolonglah orang yang teraniaya, berilah jalan keluar bagi orang yang kesulitan, berilah makan orang lapar, jenguklah orang sakit, dan tolonglah orang yang mengalami kesusahan, niscaya kita menemukan kebahagiaan mendatangi kita dari arah depan dan belakang.


4. Sembelihlah waktu senggang dengan pisau kerja. Shalatlah, atau bacalah, atau bertasbihlah, atau belajarlah, atau tulislah, atau rapikan perpustakaanmu, atau benahi rumahmu, atau berikan manfaat kepada orang lain sehingga bisa menghabiskan waktu senggang kita


Janganlah salah seorang dari kalian menjadi bunglon

5. Hiduplah sebagaimana kita diciptakan. Jangan rubah suaramu, jangan ganti aksenmu, jangan tentang cara jalanmu. Didiklah dirimu dengan wahyu. Tetapi jangan abaikan keberadaanmu dan jangan bunuh kemandirianmu. Anda memiliki rasa yang khusus, warna yang khusus, dan kami menginginkan Anda dengan warna dan rasa Anda ini. Karena Anda diciptakan demikian, dan kami mengenal Anda demikian pula.


Wahai orang yang mengaduh, padahal tidak ada penyakit pada dirimu. Jadilah indah, agar kau liaht wujud ini indah atau justru kau lihat duri pada bunga mawar hingga embun bak mahkota yang bertengger diatasnya pun tak bisa kau lihat.

6. Keluarlah dari rumahmu, renungi sekitarmu, apa yang ada dihadapanmu dan dibelakangmu. Dakilah gunung, turunilah lembah, panjatlah pohon, dan selamilah air yang bersih, pasang hidungmu di tangkai-tangkai Yasmin.

Take your Freedom!


“Dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), “wahai rabb kami, tiadalah engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Mahsuci Engkau”
(Al Imran :191)

(Taken From 30 Tips Hidup Bahagia by A'idh bin Abdullah Al Qarni)



Wednesday, May 23, 2007

Balada 3 Sahabat

Alkisah pada suatu masa, hiduplah tiga orang perempuan yang terlahir dari rahim yang berbeda. Orang pertama, sebutlah namanya Amaloya, merupakan anak bungsu di keluarganya. Perempuan ini adalah anak kesayangan di keluarganya, sampai-sampai keluarganya overprotektif terhadapnya. Sulit sekali untuk mengajaknya pergi ke tempat yang jauh tanpa pengawalan atau pengawasan keluarganya. Orang kedua, sebutlah namanya Filanria, dia adalah anak kedua dari tiga bersaudara. Walaupun anak kedua, sifat kekanak-kanakannyalah yang paling kentara diantara tiga orang sahabat ini. Entah darimana sifat itu muncul, yang pasti dia bukanlah anak manja di keluarganya. Orang ketiga, sebutlah namanya Briophyta, merupakan anak bungsu yang sangat mandiri. Dia adalah orang yang paling dewasa dibanding dua orang lainnya.
Masing-masing memiliki background yang berbeda, setidaknya mereka tidak berasal dari TK, SD, maupun SMP yang sama, walaupun besar di kota yang sama, kota Jakarta.

Mereka dipertemukan ketika telah beranjak dewasa pada sebuah bangunan putih abu-abu berlantai tiga yang sangat indah, tempat mereka menimba ilmu sekaligus tempat pencarian jati diri. Pada awalnya mereka tidak saling kenal, hanya Filan dan Phyta yang berada dalam satu kelas dan tergabung dalam sebuah komunitas yang dinamai 6 as 1. Mereka (6 as 1) sangat kompak, selalu bersama-sama.
Ada satu rutinitas yang sangat aneh yang selalu mereka lakukan pada saat istirahat, yaitu mojok. Mojok disini bukanlah dalam makna yang negatif, melainkan suatu aktifitas berkumpul pada suatu ruang yang kebetulan berada dalam posisi pojokan pada lantai tiga. Disana mereka melakukan hal-hal yang aneh.
Beberapa orang diantara mereka sangat hobi bernyanyi, bernyanyilah mereka disana.
Ada dua orang yang hobi melempar butiran-butiran marbels ke bawah, dan ketika butiran itu mengenai seseorang (yang terkadang memang ditargetkan), mereka langsung sembunyi tangan dan bingunglah orang tersebut karena ketika menoleh keatas, tak ada sesuatupun yang ditemukan.
Ada yang paling aneh, ia suka melakukan gerakan-gerakan aneh, termasuk silat. Hingga satu saat ketika ia mempraktekkan gerakan ”ciaaaaaat” sambil berbalik arah, terlihatlah seorang sosok yang sangat kami kagumi, guru fisika kami, dan malulah dia.
Ada satu lagi yang memiliki bakat luar biasa dalam seni menyeni, tapi sayangnya dia tak pernah melakukan akifitasnya di tempat pojokan itu, yang dia lakukan hanyalah menyaksikan dengan penuh keprihatinan akan kelakuan teman-temannya yang aneh itu.

Akan tetapi, kebersamaan mereka tak berlangsung lama. Ketika beranjak ke kelas dua, terpisahkan dengan ruang membuat mereka tak lagi sering bersama-sama, ditambah lagi mereka semakin dijauhkan dengan tempat pojokan, karena mereka sekarang berada di lantai dua. Tapi, tali kebersamaan itu tetap ada walau tak sekencang dahulu kala.

Filan dan Phyta pun tak lagi berada dalam kelas yang sama. Akan tetapi mereka dipersatukan dengan kelompok mentoring yang sama dan terkadang aktifitas Rohis yang sama, termasuk Maloy, hingga bergabunglah Maloy dalam tali persahabatan Filan dan Phyta.
Pertemanan Filan, Phyta dan Maloy bermula ketika mereka bertiga bersama-sama mengikuti sebuah pelatihan yang diadakan Rohis SMU di luar kota selama + seminggu lamanya. Pertemanan Filan dan Maloy semakin dekat karena mereka ternyata satu arah dalam perjalanan pulang, sehingga sering pulang bersama-sama (dan mungkin karena pake close-up juga kali ya). Berjalanlah kehidupan persahabatan mereka seperti halnya aktifitas remaja yang lain, ditambah aktifitas kerohisan. Ada yang suka mencuci mukena mesjid, ada yang suka rapat untuk acara-acara keputrian, dan ada yang suka menghias-hias mading. Banyak sekali istilah dalam persahabatan mereka, seperti i’m flying, ronan, BR2, A2, IF,de el el, entah apa maksudnya, yang pasti mereka sangat menyukai bersandi-sandi ria.

Ada beberapa kesepakatan idealisme diantara mereka, terutama yang terucap antara Filan dan Phyta. Diantaranya, sepakat untuk berdialog dengan ”aku” – ”kamu” (menggantikan ”lo”-”gue”), kesepakatan untuk tidak berjabat tangan sesama non muhrim, dan kesepakatan untuk tidak berpacaran. Dan mereka sama-sama saling menguatkan dalam keistiqomahan.
Tapi dibalik gelar kerohisan mereka, tetap seperti remaja lainnya, mereka belum bisa terbebaskan dari aktifitas keceng-mengeceng, yang terjadi mungkin karena perkembangan menuju kedewasaan, sehingga terjadi perubahan dalam ketertarikan yang sayangnya tidak dapat di manage dengan baik oleh mereka, sehingga buku curhatan bersama terisi dengan hal-hal yang demikian.

Green book adalah sebutan untuk buku diary bersama, isinya penuh dengan daily life yang dijalani dalam kehidupan masa-masa SMU dan merupakan rahasia diantara mereka bertiga. Ada cerita tentang Filan yang dihukum/dijemur di lapangan sekolah karena bolos sekolah dengan alasan hujan lebat dan hari kejepit, ada puisi-puisi tak bertuan, diskusi keagamaan, hingga gambar-gambar indah karya Phyta.
Terkadang, atau mungkin sering, green book diisi dengan chatting antara Filan dan Phyta ketika jam-jam pelajaran (since mereka sebangku ketika kelas tiga), atau bahkan disela-sela guru menerangkan pelajaran.

Tibalah dimana mereka harus berpisah, dimana mereka harus menentukan arah tujuan hidup mereka selepas seragam putih abu-abu dilepaskan. Sesungguhnya mereka bertiga telah memiliki goal yang jelas, hanya saja beberapa benturan terjadi ketika mereka ingin berjalan ke arah sana.
Untuk Phyta, dengan bakatnya yang luar biasa dalam seni menyeni, dia sangat cocok untuk menjadi seorang desainer, akan tetapi orang tuanya mengharapkan dia untuk kuliah di tempat yang memiliki masa depan menjanjikan.
Untuk Filan, dia sesungguhnya sangat ingin menjadi peneliti di bidang biologi. Dan harapan itu bersambut ketika terbuka peluang beasiswa di NTU. Harapan itu pun pupus ketika tidak diperbolehkan oleh kedua orangtuanya.
Untuk Maloy, dialah satu-satunya yang mendapatkan dukungan 100% dari kedua orangtuanya, menjadi seorang dokter (ajaib, karena keluarganya sangat protektif sementara ia harus ke semarang seorang diri demi mewujudkan cita-citanya). Dan sekarang ia sedang berkeliling ke desa-desa melakukan pengabdian demi memenuhi kewajibannya menuju gelar dr.Amaloya.
Akhirnya, mereka bertiga terpisahkan oleh geografis, antara Semarang, Jakarta dan Bandung.
Acara perpisahan pun dilakukan dengan makan-makan bareng dalam rangka ulang tahun Filan, kali ini dengan beberapa anggota 6 as 1. Akhirnya, tiga orang sahabat itu membeli tiga buah cincin simbolis dengan warna favorit masing-masing, sebagai tanda pengerat persahabatan mereka.

Semasa SMA, mereka saling menasehati ketika salah satu sedang bimbang atau sedang melenceng arah, saling menguatkan dalam menjalankan aktifitas keagamaan, fastabiqul khairot antara satu dengan yang lain, dan saling mendukung untuk kesuksesan bersama. Dan terus berlanjut hingga kini walaupun dengan tatap muka yang sangat minim.

Persahabatan mereka merupakan persahabatan unik yang penuh dengan hal-hal menyenangkan, memalukan dan menyedihkan, yang tentunya juga dimiliki oleh kebanyakan orang. Persahabatan ini tetap terpatri, hingga ketika seseorang menanyakan berapa sahabat yang dimiliki, kepada salah seorang diantara mereka. Dia pun terpikirkan kepada dua orang sahabatnya itu, plus beberapa sahabat lainnya pada chapter lain di buku kehidupannya.

So, how many best friends you have?

Akidah dan Akhlak Seorang Muslimah

Sunday, September 26, 2004, 11:44:40 PM

Seorang wanita disebut muslimah jika wanita tersebut menganut agama islam. Secara otomatis, wanita tersebut haruslah memiliki akidah islam, yang merupakan dasar dari pelaksanaan ajaran islam secara sempurna. Akidah islam tersebut diantaranya :
Iman kepada Allah SWT
Allah adalah pencipta segala yang ada disekeliling kita, baik yang diketahui maupun tidak.
Setiap detik kehidupan kita diketahui dan direkam oleh Sang Pencipta. Sudah selayaknyalah kita merasa diawasi setiap saat setiap waktu. Dengan adanya kesadaran bahwa kita senantiasa diawasi oleh Allah, maka setiap perbuatan yang kita lakukan akan terjaga dari perbuatan-perbuatan yang tidak sesuai dengan ajaran agama islam. Penghambaan total kepadaNya sudah sewajarnya dilakukan. Semuanya berawal dari keyakinan dan keimanan kita akan adanya Allah, Dzat yang menciptakan seluruh isi dunia ini. Dzat tempat kita bergantung dari segala sesuatu.

Iman kepada Malaikat
Salah satu ciptaan Allah yang lain adalah malaikat. Malaikat adalah makhluk halus yang senantiasa mendampingi kita. Dengan adanya iman kepada Allah, maka berarti kita juga beriman akan semua ciptaanNya, termasuk malaikat.

Iman kepada kitab-kitab
Kalam Allah tertulis dalam kitab-kitabNya yang diturunkan kepada rasulNya. Dalam kitab-kitab tersebut termaktub ajaran-ajaran islam. Kitab yang terakhir yang wajib kita laksanakan perintah-perintah didalamnya adalah AlQuran. Meski demikian, kita tetap wajib meyakini adanya kitab-kitab sebelumnya yang sudah tidak dapat dijumpai lagi.

Iman kepada Rasul-rasul
Rasul adalah manusia biasa yang diutus Allah untuk menyampaikan ajaranNya kepada manusia. Rasul yang terakhir diutus Allah adalah Muhammad SAW. Tiada akan ada lagi rasul setelah nabi Muhammad SAW. Beriman kepada rasul, berarti meyakini adanya utusan Allah sebelum nabi Muhammad, dan meyakini bahwa Nabi Muhammad adalah rasul terakhir, penutup nabi-nabi sebelumnya.
Iman kepada Hari Akhirat
Meyakini bahwa akan dunia ini hanya sementara, dan akhirat merupakan tempat terakhir untuk hidup kekal selamanya.

Iman kepada Qadha dan Qadar
Meyakini akan adanya ketentuan dari Allah.

Ajaran islam membawa harkat dan matabat wanita ke tempat yang paling tinggi, setelah sebelumnya diinjak-injak dan dianggap sebagai makhluk yang tidak diharapkan. Salah satu cara islam mengangkat harkat seorang muslimah adalah dengan perbaikan akhlak. Islam banyak sekali mengajarkan akhlak seorang muslimah, segala sendi kehidupan diatur didalamnya, dari sana kita dapat melihat betapa sempurnanya ajaran islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW. Mulai dari akhlak terhadap Allah, rasul, AlQuran, orangtua, suami, tetangga, teman, dan lain-lain.

Pada kali ini mungkin saya hanya akan meninjau bagaimana seharusnya akhlak seorang muslimah dari sisi penafsiran surat An-Nur, yang merupakan surat yang khusus ditujukan kepada para muslimah. Pada awal surat ini, disinggung masalah mengenai perzinaan. Hal yang satu ini mungkin menjadi masalah yang sangat sulit diatasi, bahkan dalam kalangan kader dakwah sekalipun. Wanita sebelum dan sepeninggalan masa kejayaan islam selalu diidentikan oleh nafsu syahwat. Hal inilah yang menyebabkan kemunduran peradaban sebuah komunitas masyarakat. Islam sebagai ajaran yang sempurna telah memberitahukan akan bahaya dari zina, dan memberikan aturan-aturan sedemikian rupa untuk mencegah terjadinya hal tersebut. Salah satunya adalah dengan menutup aurat. Seorang muslimah diharuskan menutup auratnya, sebagaimana disebutkan dalam surat An-Nur ayat 31. Ayat ini berbunyi : “ Katakanlah kepada wanita yang beriman, “ Hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasan mereka kecuali yang (biasa) tampak daripadanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka,……”

‘Hendaklah mereka menahan pandangan mereka’ adalah salah satu akhlak yang diajarkan islam kepada para muslimah. Seperti dikatakan dalam sebuah ayat dalam AlQuran, ‘janganlah engkau dekati zina’ . Dapat dikatakan bahwa dengan menahan pandangan akan menjauhkan kita dari perbuatan zina yang dapat menjerumuskan wanita ke lembah maksiat yang lebih dalam. Dari sini dapat kita lihat betapa indahnya islam mengatur kehidupan kita. Dalam hubungan pergaulan antara ikhwan dan akhwat, terdapat aturan-aturan sedemikian rupa untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan. Diantaranya adalah ikhtilat (bercampurnya seorang/beberapa lelaki dan seorang/beberapa perempuan) merupakan salah satu yang diharamkan dalam etika pergaulan ikhwan dan akhwat. Seperti dikatakan dalam sebuah hadits “Tiada bersepi-sepian (berada di tempat sunyi seorang lelaki dan seorang perempuan, melainkan syetan merupakan orang ketiga diantara mereka.” (Diriwayatan Ahmad , Tirmidzi, dan lain-lain).

Berbicara dengan lelaki juga diatur dalam ajaran islam. “Maka janganlah kamu tunduk dalam berbicara, sehingga timbul keinginan orang yang ada penyakit dalam hatinya, dan ucapkanlah perkataan yang baik.” (Al-Ahzab : 32). Dari aturan-aturan yang saya baca, saya dapat menyimpulkan bahwa tidak mungkin seorang muslimah dapat besahabat dengan seorang ikhwan, dikarenakan sudah fitrahnya akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan bila persahabatan tersebut terjalin.

Jika kita lihat dalam kehidupan sehari-hari, begitu banyak ajaran islam mengenai pergaulan ikhwan-akhwat yang dilanggar. Perzinaan sudah merebak dimana-mana, secara langsung maupun tidak langsung hal tersebut mengakibatkan kehancuran pada sebuah komunitas masyarakat, padahal ini hanyalah salah satu akhlak yang seharusnya dimiliki oleh setiap muslimah. Sungguh benar perkataan seorang bijak, bahwa baik tidaknya sebuah negara ditentukan oleh wanita yang berada didalamnya. Sungguh islam memang memberikan aturan untuk kemuliaan dan kebaikan umat manusia.

No Title

30 Juli 2006

Wahai, cakrawala indah nun jauh disana
Sampaikah salamku kepadamu?
Aku ingin sekali bersegera menujumu
Inginku seluas angkasa raya ini

Jiwa ini sudah tak tahan dideru perasaan sedih
Jiwa ini sangat ingin berada disana
Wahai cakrawala nuh jauh disana...

Sedih, sepi, kutinggalkan kau disini
Aku kan terbang menggapai mimpiku
Menggapai cakrawala itu
Bahagia, sambutlah aku
Berikan aku sepercik sinarmu
Agar jiwaku bisa tersenyum kembali...

Sunday, May 20, 2007

Ngaji Pertamaku

Setelah melewati berbagai pertimbangan, akhirnya saya mengawali ngaji pertama di kotaJakarta. Bermula ketika suatu waktu terbersit sebuah kebutuhan untuk memiliki suatu komunitas yang kondusif, setidaknya untuk belajar agama islam dan memperoleh pandangan hidup yang menyeluruh mengenai agama ini. Nomor handphone contact person yang harus dihubungi untuk memulai pengajian ini sudah lumayan lama berada di mobile station saya, kurang lebih sebulan lamanya. Akan tetapi, baru jumat kemarin saya menghubungi nomor tersebut, dan akhirnya pengajian pekanan pun dimulai pada sabtu ini.
Takdir itu memang lucu, tak disangka ternyata ada kawan lama di kelompok baru itu. Wallahu’alam apa hikmah dibalik ini semua, apa tujuan Allah mempertemukan kami, yang pasti terdapat beberapa benang merah yang menghubungkan kami, yang bisa jadi merupakan sedikit dari banyak hikmah pertemuan tersebut.

Merupakan sebuah kenikmatan tersendiri ketika kita melihat sesuatu yang ‘kebetulan’, untuk kemudian menemukan pola-pola/keteraturan yang telah diatur oleh Yang Maha Kuasa didalam kehidupan ini dan akhirnya membuat kita semakin merasakan keberadaan Tuhan disetiap detik kehidupan kita.

Hal tersebut juga menggambarkan bahwa untuk ‘lari’ dari benang merah yang telah terjalin selama perjalanan kehidupan manusia, bukanlah sesuatu hal yang mudah.

Ada sesuatu yang kurang dalam pengajian pekanan itu, saya tidak menemukan sesuatu perbedaan yang krusial dengan pengajian sebelumnya, bahkan mungkin semakin membuatku ingin menjauh darinya. Saya ingin menemukan Allah dengan cara yang berbeda, agar tidak lagi goyah dalam menapaki kehidupan ini. Saya ingin menemukan diri saya bersama Allah, tanpa membunuh diri saya, dan saya ingin melepaskan beban yang hanya akan menebarkan dan menumbuhkan benih-benih kemunafikan. I want to be me with Allah, bukan menjadi orang lain yang buta terhadap kehidupan ini.

Tapi menyerah dan kemudian semakin terpuruk dalam kekecewaan bukanlah solusinya, saya harus berjuang untuk diri sendiri dengan cara apapun. Mungkin 1st sight terhadap pengajian pertama tadi bukanlah wujud yang sebenarnya. Mungkin banyak pencerahan akan berdatangan satu persatu untuk membangun pondasi yang kuat dalam kehidupan beragama saya. Selain itu, saya juga membutuhkan kawan untuk bersama-sama menyalurkan kebencian terhadap musuh-musuh islam. Tak ada salahnya mencoba kembali, tentunya dengan filter yang lebih kuat berbekal pengalaman. Dan seperti kata seorang teman, dengan kekuatan doa, jalan akan terbuka lebar menujuNya. Semoga cepat menemukan jalan terbaik, Amin.

P3nsaCola

Nothing special about this name, but there’s a very special meaning behind the name. Hmm, it is hard to tell because I’m not good in writing and I’m afraid if I don’t share the same feeling I have for this.

Bermula pada suatu masa, ketika duduk di bangku SMA. Jika anda pernah menyaksikan film Contact yang dibintangi oleh Jodie foster (bagi anak astronomi, seharusnya kalian sudah pernah menyaksikan film ini), mungkin akan langsung tahu koneksinya dengan pensacola. Saya menyaksikannya melalui layar televisi –jadinya sdh lulus sensor :p-. Film ini berkisah tentang seorang wanita pemberani yang berjuang mati-matian untuk memenuhi cita-citanya.

Wanita piatu ini semenjak kecil telah terobsesi dengan kehidupan di luar angkasa. Ayahnya lah yang selalu membimbingnya dan mengajarinya mengenai ilmu keluar-angkasaan, termasuk memberikan sebuah teropong sebagai hadiah ulang tahun. Ayahnya selalu menanamkan kepercayaan bahwa terdapat kehidupan lain di luar sana dan kita dapat berkomunikasi dengan mereka. Ayahnya kemudian lepas usia ketika umurnya masih kecil.

Kepercayaan ini selalu dipegangnya hingga suatu saat, ketika telah beranjak dewasa, ia dapat berkomunikasi dengan kehidupan di luar sana dan memiliki kesempatan untuk pergi ke sana.

Sepulang dari perjalanan tersebut, terjadilah puncak konflik yang merupakan bagian paling mengharukan dari film ini. Konflik dimana ia harus memperjuangkan kepercayaannya yang juga merupakan bagian dari cita-citanya. Saat itulah ketika jiwa dalam film itu masuk ke dalam sel-sel memori saya, hingga menjadi momen yang tak terlupakan. Mungkin, ketika saya melihat kembali film itu sekarang, perasaan yang sama tidak akan muncul, karena kita berbicara tentang kesan yang mungkin sulit terulang untuk kedua kalinya. Pensacola adalah panggilannya untuk nama dari tempat yang dikunjunginya di ‘luar’ sana, yang sebenarnya adalah nama lain dari Florida.

Nothing Waste in This Universe

Friday, May 11, 2007

KebinguNgan

Manusia itu memang tidak akan pernah puas akan apa yang telah dimilikinya atau kehidupan yang sedang dijalaninya. Satu hal yang membuat orang-orang tidak puas adalah aktualisasi diri. Dan aktualisasi dirilah yang membuat hidup terasa bermakna, tentang bagaimana kita mengambil peranan di kehidupan ini. Setiap orang pasti memiliki cita-cita atau goalnya masing-masing.

Terkadang goal yang telah kita buat menyimpang di tengah perjalanan karena kebimbangan dalam pengambilan keputusan yang akhirnya keputusan yang kita ambil telah dipengaruhi oleh goal-goal orang lain.
Tapi goal tetaplah goal yang akan terus kita kejar selama hidup kita. Tak ada kata terlambat, masih terbentang puluhan tahun untuk kita berkarya dalam goal kita.

Sudahkah kamu menapaki jalan menuju goal hidupmu?

Saturday, May 5, 2007

AfterLife Story

“Kami pernah bersama Rasulullah Shalallahu Alaihi wa Sallam mengantar jenazah. Beliau duduk di atas kuburan dan kami duduk di sebelahnya. Sepertinya di atas kepala kami terdapat burung. Sambil menguburkan jenazah tersebut beliau berkata, ’Aku berlindung diri kepada Allah dari siksa kubur’, hingga tiga kali. Kemudian bersabda, ”Sesungguhnya orang beriman, jika akan pindah ke alam akhirat dan meninggal dunia, maka para malaikat turun kepadanya. Wajah mereka seperti matahari dan setiap dari mereka membawa wewangian dari surga dan kain kafan. Mereka duduk di dekat orang beriman sebatas pandangan kemudian malaikat pencabut nyawa duduk di dekat kepalanya dan berkata, ’Wahai jiwa yang baik, keluarlah menuju ampunan dan keridhaan dari Allah.’ Kata Rasulullah Shalallahu Alaihi wa Sallam, ’Ruh orang beriman pun keluar dari dalam jasadnya seperti halnya air keluar dari mulut teko. Malaikat pencabut nyawa segera mengambilnya.

Ketika ruh orang beriman telah berada dalam genggamannya, para malaikat yang lain tidak membiarkan ruh orang beriman berada di tangan malaikat pencabut nyawa sekejap mata hingga kemudian mereka mengambilnya daripadanya dan menaruhnya di atas kafan surga dan di wewangian tersebut. Dari ruh orang beriman, keluarlah wewangian yang sangat harum yang pernah ada di bumi, ’Kata Rasulullah Shalallahu Alaihi wa Sallam, ’Kemudian para malaikat naik membawa ruh orang beriman dan setiap kali mereka melewati para malaikat, maka mereka bertanya,’Ruh siapa yang harum ini?’ Mereka menjawab, ’Ruh ini adalah ruh Fulan bin Fulan’, sembari menyebutkan namanya yang paling baik di dunia hingga kemudian mereka behenti di langit dunia. Mereka meminta dibukakan bagi ruh tersebut, kemudian pintu dibukakan untuknya. Ruh tersebut disambut seluruh makhluk yang ada di langit dan mereka mendekatkan ruh tersebut ke langit berikutnya hingga mereka dengannya tiba di langit yang ada Allah Azza wa Jalla. Allah Azza wa Jalla berkata,’Tulislah kitab hambaku ini di Illiyyin dan kembalikan ia ke dunia. Sesungguhnya dari bumi Aku menciptakan mereka kemudian mengembalikan mereka dan mengeluarkan mereka untuk kedua kalinya. ’Kata Rasulullah Shalallau Alaihi wa Sallam lebih lanjut, ’Lalu ruh orang beriman dikembalikan ke jasadnya semula. Tidak lama kemudian datanglah kepadanya dua malaikat yang kemudian duduk di sebelahnya dan berkata kepadanya,’Siapa Tuhanmu?’ Orang tersebut menjawab, ’Tuhanku adalah Allah.’ Kedua malaikat tersebut bertanya lagi,’Apa agamamu?’ Orang tersebut menjawab , ’Agamaku adalah islam.’ Kedua malaikat bertanya,’Siapa lelaki ini yang telah diutus kepada kalian?’ Orang tersebut menjawab,’Dia adalah Rasulullah Shalallahu Alaihi wa Sallam.’ Kedua malaikat bertanya lagi,’Apa saja yang engkau ketahui?’ Orang tersebut menjawab,’Saya membaca Alqur’an kemudian beriman kepadanya dan membenarkannya.’Kata Rasulullah Shalallahu Alaihi wa Sallam lagi,’Lalu terdengar penyeru dari langit menyeru,’Hamba-Ku ini benar. Hamparkan untuknya surga dan berilah pakaian dari surga serta bukalah satu pintu surga baginya.’Kata Rasulullah Shalallahu Alaihi wa Sallam lagi,’ Lalu didatangkan kepadanya wangi surga dan kuburnya diperluas sepanjang penglihatannya,’ Kata Rasulullah Shalallahu Alaihi wa Sallam,’

Lantas datang kepada orang beriman lelaki tampan, pakaiannya bagus dan beraroma harum dan berkata, ’Saya kabarkan kepadamu berita yang menyenangkan bahwa hari ini adalah hari yang pernah dijanjikan kepadamu.’Orang beriman bertanya,’Siapakah kamu, wajahmu benar-benar mendatangkan kebaikan?.’Lelaki tersebut menjawab,’Saya adalah amal perbuatanmu yang baik.’ Orang beriman berkata,’Tuhanku, segerakan Hari Kiamat!Segerakan Hari Kiamat agar aku bisa bertemu dengan keluargaku dan hartaku.

’Kata Rasulullah Shalallahu Alaihi wa Sallam lebih lanjut,’Dan sesungguhnya orang kafir, jika akan meninggal dunia dan menuju kepada akhirat, maka para malaikat turun kepadanya dari langit dengan wajah yang hitam dan membawa kain kafan kasar lalu duduk di dekatnya sebatas pandangan. Malaikat pencabut nyawa datang kepadanya dan duduk di dekat kepalanya lantas berkata,’Wahai ruh yang kotor, keluarlah menuju kemurkaan dan kemarahan Allah!’ Lalu ruhnya berpisah dari jasadnya dan malaikat mencabutnya seperti besi pembakar dicanut dari wol yang basah. Kemudian malaikan pencabut nyawa mengambilnya dan kalau sudah ia ambil, maka para malaikat yang lain tidak membiarkan ruh tersebut di tangannya sekejap mata hingga kemudian mereka meletakannya di dalam kain kasar tadi. Daripadanya keluar bau busuk yang pernah ada di dunia.

Para malaikat membawanya naik dan setiap kali mereka melewati malaikat, mereka bertanya,’Ruh yang bau busuk ini milik siapa?’ Para malaikat menjawab,’Ini adalah euh si Fulan bin Fulan’, sembari menyebutkan namanya yang paling jelek di dunia hingga mereka terhenti di langit dunia. Para malaikat meminta kepada malaikat penjaga pintu langit agar pintu langit dibuka untuk ruh orang kafir ini. Namun malaikat penjaga langit tidak mau membuka pintu langit bagi ruh orang kafir tersebut. ’Kemudian Rasulullah Shalallahu Alaihi wa Sallam membaca ayat,’Sekali-kali tidak akan dibukakan bagi mereka pintu-pintu langit dan tidak(pula) mereka masuk surga, hingga unta masuk ke lubang jarum.’Allah Azza wa Jalla berfirman,’Tulislah kitabnya di sijjin di bumi dan ruhnya dicampakkan begitu saja.’Lalu Rasulullah Shalallahu Alaihi wa Sallam membaca ayat,’Barang siapa mempersekutukan sesuatu dengan Allah, maka adalah ia seolah-olah jatuh dari langit lalu disambar oleh burung, atau diterbangkan angin ke tempat yang jauh. Kemudian meneruskan dengan sabdanya,’Kemudian ruhnya dikembalikan ke jasadnya dan tidak lama setelah itu datang dua malaikat kepadanya dan bertanya,’Siapa Tuhanmu?’ Orang kafir menjawab,’Ha.. ha, aku tidak tahu!’ Dua malaikat bertanya lagi,’Siapa orang ini yang diutus kepadamu?’Orang kafir menjawab,’Ha.. ha, aku tidak tahu.’ Penyeru dari langit menyeru,’Hambaku ini bohong, maka hamparkan baginya hamparan dari neraka dan bukakan baginya salah satu pintu neraka!’Lalu hawa panas neraka dan racunnya datang kepadanya. Kuburnya mendesaknya hingga tulangnya berserakan.

Setelah itu, datanglah kepadanya lelaki dengan wajah yang jelek, pakaiannya jelek dan berbau busuk lalu berkata,’Saya membawa kabar yang tidak mengenakkanmu. Inilah hari yang dulu dijanjikan kepadamu!’ Orang kafir bertanya,’Siapakah Anda? Wajahmu benar-benar membawa kejelekan!’Lelaki tersebut menjawab,’Saya adalah amal perbuatanmu yang buruk.’Orang kafir berkata,’Tuhaku jangan adakan Hari Kiamat!” (Diriwayatkan abu daud).

Penghambaanku ...

Ya.. Allah
Tiada keagungan selainMu
Tiada kebesaran selainMu
Tiada satupun yang dapat menandingiMu

Ya.... Allah
Hamba hanyalah seorang manusia biasa
Manusia yang senantiasa melakukan kesalahan
Apalah arti manusia seperti hamba ini...
Tanpa ketaatan kepadaMu

Karena itu izinkanlah hamba
Untuk menyerahkan seluruh jiwa ragaku di jalan Mu
Dijalan yang penuh bunga
Bunga yang harumnya tak lekang dimakan masa...

Kuatkan hambaMu Ya... Allah
Jangan biarkan mata ini meneteskan air mata setitikpun
Kecuali dengan penuh kerendahan padaMu

Teguhkan hati hambaMu ini ya..Rabb
Sungguh.... Tiada kenikmatan yang paling besar
Selain menghamba KepadaMu.....

Dari Hamba yang sedang mencari jati dirinya

16-Maret-2005

"FrienDs FoReVer"

Do You Feel The Same way?
4 All d Time We've been Through?

4 All d Sweetest moment we saw, heard and felt?
4 All d Secret we shared each other?

4 All d Ridiculest moment we've talked, heard, and done?

Well, I do, and I'm sure You do!



Created : June 10th, 2001

PuiSi...

Puisi.. Puisi... Puisi
Sebuah wadah ungkapan hati
Kadangkala menjadi saksi
Tentang keadaan hati ini

Sedih senang sendu sepi
Semua tercurah disini
Bagai hujan di musim semi

Kala kata enggan berpihak
Kala hati ingin teriak
Tangan kecil lah yang bertindak
Tuk meredam asa yang bergejolak

To : penderita Filanria
NB: bersabarlah

Created : 2nd grade Highschool

Menyelesaikan Development TasK

Berdasarkan ilmu psikologi yang saya dapatkan dari seorang teman yang berprofesi sebagai psikolog, terdapat fase-fase kehidupan dalam manusia, yang dalam setiap fasenya ia perlu menyelesaikan tugas-tugas perkembangannya.

Dalam usia 22 tahun ini, saya sedang memasuki fase kehidupan berikutnya dengan beberapa tugas perkembangan yang saya harus penuhi. Fase yang dijalani ini dalam rangka menuju kedewasaan. Pada usia 22 tahun ini, saya sedang mencari kedewasaan dari dalam diri saya, setelah sebelumnya saya masih berada dalam fase remaja/dewasa muda.

Pada fase sebelumnya, salah satu tugas yang harus saya penuhi adalah pencarian minat. Saya mulai memasuki dunia baru, dunia perkuliahan, berusaha mencari minat dan aktualisasi diri. Oleh karena itu, “ikut-ikutan” menjadi salah satu ciri khas pada fase ini, karena kita masih berada dalam fase pencarian. Saya sangat menyadari bahwa empat tahun lebih belakangan ini, banyak hal yang saya lakukan berdasarkan coba-coba, ikut-ikutan, penasaran, dan bukan karena keinginan dari dalam diri yang kuat. Wajar ketika sekarang saya mulai mempertanyakan hal-hal yang telah saya lakukan di masa lalu, sesuaikah dengan ‘diriku’?

Sekarang, saya menuju fase kedewasaan. Entah bagaimana ciri-ciri fase dewasa itu, tp yang pasti saya merasakan tanggung jawab yang lebih, rasa ingin untuk membalas semua kebaikan yang telah diberikan kepada saya, terlebih dari orang tua dan keluarga, mulai juga merasa untuk memberikan patokan-patokan pada kehidupan saya, mulai menyaring hal-hal yang telah saya lakukan, untuk memantapkan pijakan dalam kehidupan saya kedepannya, mulai untuk lebih menghargai orang lain, menghargai setiap elemen kehidupan, serta mengikis sedikit demi sedikit keegoisan, kekeras kepalaan, dan kesombongan diri. Fase dewasa ini juga menuntut saya untuk memikirkan bentuk saya, karena kedepannya saya harus mandiri, tidak lagi bergantung pada orang tua.

Berinteraksi dengan beragam macam orang juga berkontribusi dalam proses menuju kedewasaan. Dan sekarang, demi memenuhi fase ini, tugas-tugas perkembangan yang harus saya selesaikan diantaranya adalah keprofesian dan pembentukan keluarga. Keprofesian adalah identitas diri, cara kita mengambil peran dalam kehidupan ini. Peran ini tentunya telah diberikan garis oleh Yang Di Atas, dengan anugrah-anugrah yang diberikanNya berupa bakat, potensi ataupun pembentukan peran melalui cobaan-cobaan hidup. Kita kemudian berusaha untuk menemukan peran tersebut dan tentunya itu bukanlah hal yang mudah, hanya orang yang bersungguh-sungguh yang akan mendapatkannya. Peran inilah yang nantinya akan menjadi identitas diri kita, yang akan membawa kita ke aktualisasi diri yang sebenarnya. Sementara mengenai pembentukan keluarga, juga tentunya sudah ditakdirkan oleh Yang Di Atas, karena telah dijanjikan setiap manusia sudah memiliki pasangannya masing-masing.

Thursday, May 3, 2007

Testing aja nih...

Hello World, I'm Here

( Aduh mau diisi apa y? )