Saturday, March 15, 2008

Jalanku ... Jalanmu...

"35 orang tewas akibat kecelakaan di jalan raya selama bulan januari-februari 2008"

Sebuah kalimat yang menarik perhatianku ketika sedang membaca novel laskar pelangi yang gak selesai-selesai kubaca.. Kalimat itu sangat menarik karena menyadarkanku akibat yang sangat ekstrem dari kerusakan jalan raya di ibukota akhir2 ini.

Kukira kerusakan jalan itu hanya membuat kemacetan semakin parah, dan membuat waktu perjalananku ke kantor semakin bertambah lama.
Ternyata, kerusakan itu juga merenggut nyawa pengguna jalan raya.
Bahkan, peristiwa tersebut terjadi di jalan raya gatot subroto, akibat tabrakan motor yang menghindari jalan berlubang dengan bus jurusan grogol-kpg rambutan.
Jadi, hati-hati ya buat teman-temanku yang melintasi jalan raya tersebut, karena kerusakan jalan bukan hal sepele. Apalagi banyak bus-bus besar yang agak ugal-ugalan juga melintasi jalur tersebut.

Kepada pihak yang bertanggungjawab, tolong bantu untuk mengatasi masalah yang satu ini. Entah bagaimana caranya, masalah wewenang atau apapun yang dikatakan pemimpin gubernur yang baru itu, yang kami mau hanya ada usaha untuk memperbaiki keadaan jalan yang semakin memburuk ini.

Setidaknya kaum yang melintasi jalan raya ini adalah orang-orang yang taat membayar pajak, walaupun ada yang dibayari oleh kantornya :)
Mohon pergunakan dana tersebut untuk kemaslahatan bersama.. 20% gitu loh..
Jika dibandingkan oleh zakat yang cukup dengan 2.5%, namun dapat dipertanggungjawabkan penggunaannya.

Jakarta.. Jakarta.. masalah baru selalu datang tiap tahunnya.
Semangat ya para abdi negara :) semoga amanah...


Thursday, March 13, 2008

Journey to HK ( a story)

Berawal dari sebuah email sekitar dua bulan lalu, sebuah kesempatan untuk mengunjungi bagian lain dari dunia ini yang dibatasi oleh garis teritorial sebuah negeri, datang. Sulit sebenarnya menuangkan kisah perjalanan kemarin ke sebentuk tulisan, karena mengingat kembali kisah ini berarti membangkitkan kembali memori akhir perjalanan yang sungguh tidak manis. Akhir perjalanan yang masih membuatku meneteskan air mata hingga kini,yang disebabkan oleh rasa rindu yang takkan pernah tersampaikan di dunia ini.

Perjalanan pun dimulai... tepatnya pada hari ahad,akhir Januari 2008. Dengan menaiki Garuda kelas ekonomi, bergabung dengan imigran dari china. Tiba di bandara hongkong pada sore hari waktu setempat dengan suhu dibawah 10 derajat,bernaungkan "awan mendung" karena ayah dari salah satu peserta training dari kantor dikabarkan meninggal dunia.Sungguh tak terbayangkan perasaannya pada waktu itu. Mungkin sama dengan apa yang aku rasakan di tempat yang sama satu minggu kemudian.. atau mungkin lebih,entahlah.
Dengan menggunakan taksi yang memiliki kapasitas enam penumpang, melajulah kami menuju tempat penginapan di charter House, Wanchai Road. Hongkong merupakan negeri kecil dengan penduduk yang cukup padat, sehingga selama disana kami tidak menemui konsep perumahan seperti di Indonesia,semuanya berupa apartemen atau flat-flat kecil. Bahkan hotel tempat kami menginap pun menggambarkan betapa efisiennya tata ruang disana. 9 derajat celcius membuat tubuh kami yang hanya dilindungi jaket tipis kedinginan tak karuan,untung tidak ada yang sakit disana,hanya flu kecil-kecilan.


Training diadakan di gedung Eagle Centre,pada sebuah ruangan kecil berisikan satu meja besar,mirip seperti ruangan rapat di kantor kami. Tapi saya rasa ruangan itu merupakan ruangan favorit selama di HK, tidak lain karena kehangatan yang diberikan. Sangat nyaman berada disana,setelah menempuh perjalanan kurang lebih 10 menit jalan kaki ditemani udara yang tidak bersahabat. Usut punya usut..ternyata musim dingin kala itu adalah musim terdingin selama beberapa tahun belakangan.hmmm.. pantas saja, tangan kami sampai beku,terutama pada saat di disneyland,untung saya bawa sarung tangan :)
1 hari = 14 jam aktifitas di luar hotel. Iya, selama disana sepulang training jam 4 / 5 sore,kami selalu menyempatkan berjalan-jalan mengelilingi kota demi kota dengan menggunakan MRT alias kereta api dan tentunya juga dengan berjalan kaki, sampai-sampai telapak kaki kami sudah tidak terasa lagi. Orang-orang disana seakan tidak pernah berhenti belanja.. Tiap hari tiap malam selalu ramai,entah di tempat pusat perbelanjaan, atau di tempat-tempat wisata.

Malam pertama kedatangan kami sempatkan untuk mengunjungi hardrock cafe,bukan untuk bersantai ria..akan tetapi untuk membeli barang-barang disana.Sulitnya minta ampun untuk mendapatkan makanan halal disana,untungnya kami menemui sebuah restoran india berlabelkan HALAL.Akhirnya,makan juga.. Makanan yang sulit didapat dan aroma yang tercium selama menyusuri jalan-jalan disana merupakan dua hal yang sangat tidak saya sukai.

Hari kedua, training pun dimulai.Beruntung sekali kami memiliki trainer yang cerdas, pandai berkomunikasi dan pengertian, serta super baik,sehingga training bukan merupakan hal yang membosankan,walaupun rasa kantuk sesekali menyergap. Hal ini sangat penting karena kami menghabiskan setengah waktu kami disana. Jelas lah, kan kita dikirim ke HK untuk training. Ruangan training yang sempit sangat terasa ketika kita mau melaksanakan sholat dzhuhur,satu shaf paling bisa maksimal untuk dua orang, benar-benar menggambarkan sulitnya beribadah dengan baik selama di HK. seusai training kami pergi mengunjungi dua tempat tujuan wisata di sana, Madamme Tussaud dan The Peak.Lumayanlah bisa ketemu sama Andy Lau, Jackie Chan, Einstein.. lho.. kok ada Einstein? Ada dong, kan cuma patungnya aja.Madamme Tussaud adalah tempat patung-patung lilin tokoh/selebriti terkenal di dunia,karena ini di HK, maka selebritinya banyak artis-artis mandarin. Sebenernya gak terlalu suka aura di MT, seperti teman-teman ketahui,bangunan yang ada patungnya merupakan bangunan yang tidak dimasuki malaikat,kebayanglah ya,, auranya gimana. The Peak, bisa dikatakan daerah tertinggi disana sehingga kita bisa melihat keindahan view HK beberapa kaki diatas permukaan bumi.Sayangnya saat itu cuaca sedang berawan,jadinya gak terlalu puas juga,tapi dinginnya puas banget lah.

Day 3, tepatnya malam ke-tiga. It's Shopping time, membeli buah tangan untuk keluarga dan teman-teman tercinta di Indonesia (mohon maaf buat yang gak kebagian, next time maybe :) ) Shopping timenya cuma sebentar, karena kami ingin menikmati pertunjukan laser di seberang perairan yang dimulai pada pukul 8. Gedung-gedung menari mengikuti irama musik malam itu sambil menembakkan sinar-sinar laser ke angkasa, perpaduan teknologi dan seni, indah sekali.

Day 4, it's SOGO time.. shopping lagi kita. Di SOGO gak beli apa-apa,cuma liat-liat doang,walau salenya lagi gede-gede an menjelang imlek,gak peduli, tetep aja gak beli apa-apa,he3x. Ada bazaar diluar, namanya Jardine Bazaar,penjualnya beragam, ada yang ramah, ada yang jutek, ada yang bisa bahasa Indonesia.Kaget juga pas disapa dengan bahasa indonesia,lancar sekali.. mungkin karena banyak TKW disana, sehingga gak asing lagi dengan orang INdonesia kali ya.Mungkin ada yang penasaran, disangka TKW gak disana?Iya dong! pas di bandara. Oh iya, di dekat SOGO ada restoran INdonesia, akhirnya ketemu nasi.Pemiliknya orang Indonesia, jawa tulen,sementara pelayannya penduduk asli HK.Lucu juga melihat pelayan yang berwajah mandarin berusaha berkomunikasi dengan kita menggunakan bahasa Indonesia. Kalau sudah kebingungan,datanglah pertolongan dari Mbak e pemilik sekaligus koki restoran tersebut.

Day 5,the most exciting journey in the week. Training diadakan hanya setengah hari atas desakan dari kami,untuk memenuhi jadwal hari itu, ke Disneyland. Disney buka sekitar jam 10 atau 11, dan tutup pada jam 7 malam. OLeh karena itu, agar tidak terlalu banyak waktu terlewatkan,kami memohon kepada trainer tersayang untuk mempercepat waktu training hari itu, dari yang seharusnya diakhiri jam 2 siang menjadi jam 11.Tentunya dengan mencicil materi hari itu yang sebagian dilakukan pada hari sebelumnya. Transportasi yang digunakan,tentunya MRT. Setelah beberapa kali ganti stasiun, akhirnya kami tiba pada stasiun terakhir yang akan membawa kami ke resort tersebut.Uniknya, MRT yang digunakan bertema serba mickey.Kursinya pun tersusun seperti sofa-sofa kecil. MTR terbagus dan ternyaman yang pernah kami naiki. Udara dingin bukan main disertai angin menyambut kedatangan kami di Hongkong Disneyland Resort. A little tip, sebaiknya ketika sudah tidak tahan dengan udaranya, segeralah mencari toko terdekat,niscaya akan terobati dengan kehangatan yang diberikan. Sangat menyenangkan disana.Bisa dikatakan benar-benar puas. Wahananya bukan hanya berbalut teknologi dan detail yang artistik, tapi juga didukung dengan waktu pertunjukkan yang cukup lama.

Mengelilingi hutan belantara buatan dengan boat traditional serta hewan-hewan yang seperti sungguhan,menonton pertunjukkan 4D Mickey PhilarMagic Theatre yang fantastic bertaburan bintang-bintang disney mulai dari donald hingga aladdin, menaiki roller coaster Space Mountain didalam ruangan dengan kecepatan luar biasa dan tikungan tajam dibalut suasana langit malam dan backsound mencekam, mengikuti parade "Dream Come TRue" beserta tokoh-tokoh disney dengan kostum dan make up yang benar-benar mirip,hingga pertunjukkan outstanding fireworks tak terlupakan, merupakan pengalaman yang tak terlupakan. So many cool stuff.. Bring back my old dream.. Giving a new spirit of forgotten dreams.

Day 6, Going to China... Mumpung di Hongkong, mampir ke china barang sehari kami lakukan untuk mengisi pundi pengalaman dalam hidup. Perjalanan ke China merupakan perjalanan paling lama, melelahkan dan kurang menyenangkan menurutku. Kami kesana untuk mengunjungi window of the world, miniatur-miniatur dunia. Saya sempat disuruh membuka jilbab oleh petugas visa di China. Tapi setelah saya menyuruhnya melihat foto saya di paspor, akhirnya petugas itu paham juga. Sempat shock ketika melihat cara marketing para penjual souvenir disana, terutama di daerah perbelanjaan dekat stasiun china,mereka benar-benar giat merayu pembeli,sampai-sampai saya hampir terjatuh karena menghindari penjual yang begitu agresif. Dan harganya, harus ditawar dibawah setengah harganya,kalau tidak kita bisa tertipu. Bahkan sampai ada perkataan "Kalau mau beli Ipod disana, jangan untuk dengerin musik". Intinya mah hati-hati tertipu.Last day is not a fantastic day at all,quite tiring.