Tuesday, December 14, 2010

THE SWATCH THING

Ahad, 28 Januari 2008
Di sebuah boarding room Bandara Soekarno Hatta

"Bagus mba jamnya, lucu.. beli dimana?"
'oh, ini jam swatch, dibeliin nenekku. Dibawain dari paris'
"ooh, lucu ya mba :)"
'iya, ini dibeliin waktu aku SMA. Kalau di luar negeri harganya memang lebih murah'

* tertarik dan mulai berfikir untuk titip teman di luar negeri membawakan sebuah jam swatch
Seiring berjalan waktu, keinginan itu mulai dilupakan.


Pertengahan tahun 2010

I got a similar watch like what she worn that time,
without asking at all and without expense money of course ^ ^ ...

another goodies that feel so sweet..

Yes, Allah answers our wishes, in a time and occation that we can't imagine :)


Let's make WISHES :D


-- Warming Up before the day--

Tuesday, November 30, 2010

My Lovely Son

Anakku,
Kamu semakin hari semakin lucu  ^  ^

Semakin hari semakin pintar ^  ^

Semakin hari semakin sayang kami padamu



Saturday, October 16, 2010

Kelas Laktasi Dadakan

Dear Readers,
Kali ini ingin berbagi tentang aktifitasku ketika bekerja kembali setelah cuti melahirkan. Hanya ada satu aktifitas tambahan, yaitu memerah asi. Aktifitas ini dilakukan demi memenuhi kebutuhan asupan asi sang buah hati di rumah. Biasanya, para ibu di kantorku melakukan aksinya di toilet (restroom bahasa kerennya) kantor. Untungnya toilet kami sudah masuk kategori office tower bintang lima, kalau tidak, gak akan mau kita perah asi disana. Alhamdulillahnya lagi, terdapat lima orang ibu menyusui (sudah termasuk saya) ketika masuk kembali, sehingga kami sering melakukan aktifitas bersama-sama di sebuah ruangan bernama studio dan ruang make-up. Ruangan tersebut adalah ruangan kosong yang tidak digunakan oleh karyawan, sehingga bisa kami gunakan untuk mengisi botol-botol cinta untuk anak kami. Mimpi kami, memiliki ruangan yang benar-benar khusus diperuntukkan bagi ibu menyusui, semacam ruang menyusui. Ruang tersebut sebenarnya sudah disediakan di wisma mulia lantai.17 tapi itu disebrang gedung city plaza dan menghabiskan waktu jika harus kesana terlebih dahulu. Baru saja diketahui kalau di gedung indosat, terdapat ruang menyusui yang difasilitasi  tiga atau empat set alat pumping elektrik, LCD TV, kulkas dll. Wow, perlu dapat apresiasi dari AIMI nih :).
Satu mimpi lagi adalah membuka day care di sekitar kompleks wisma mulia, pasti laku, namun terhambat dana dan banyak faktor untuk merealisasikannya. Inginnya terus bersama anak di rumah, namun masih belum bisa karena plan A belum terpenuhi, maka kami memilih plan B. Selain itu, saya masih percaya mengasuh anak bukan tentang bagaimana caranya tetapi bagaimana kita, orang tua mengupgrade diri sendiri karena otomatis itulah yang akan membentuk anak kita kelak. Jadi, sekali lagi, selama plan A belum terpenuhi, plan B dulu deh dijalani. Plan yang masih bisa menyumbang upgrade diri dan keluarga.

afternoon hangout with the pumping group before tina's maternity leave


Luluk Lely Soraya, ya kami sudah mengenalnya sebagai vendor di perusahaan kami, namun siapa sangka kalau ternyata beliau adalah duta ASI WHO yang sering melakukan kampanye asi ke berbagai daerah. Beliau juga seorang administrator sebuah milis yang anggotanya banyak dan aktif, ilustrasinya, ketika saya bergabung di milis tersebut, ribuan email langsung memenuhi inbox email saya. Milis tersebut adalah milis sehat yang juga berupaya untuk merasionalkan penggunaan obat di Indonesia yang masih irrasional,contohnya penggunaan puyer yang sudah dilarang diseluruh dunia, tapi masih ada saja di Indonesia, memprihatinkan sekali :(. 

Ketika beliau berkunjung ke meja, langsung saja ditodong oleh salah seorang group pumping kami untuk melakukan kelas laktasi dadakan, sambil praktek sedikit tentunya. Di ruang studio, kami melakukan kelas laktasi dadakan yang singkat sekali namun padat, karena kami juga sudah dibekali ilmu laktasi sebelumnya. Informasi yang lebih banyak didapat sebenarnya lebih ke keadaan perspektif masyarakat indonesia tentang asi. Bahkan, dokter anak pun belum memiliki kurikulum tentang asi, padahal bukankah itu makanan utama bayi ketika lahir? sekali lagi, memprihatinkan. Bagaimana hasilnya jika banyak orang tua menyerah memberikan asi, sementara beberapa petugas kesehatan tidak dibekali ilmu untuk meng-encourage para orang tua tersebut? Tugas kita masih banyak untuk mensosialisasikan asi untuk diberikan kepada anak minimal 6 bulan pertama dimasa kehidupannya di Indonesia. Untungnya saya dikenalkan oleh lingkungan yang pro asi, kalau tidak mungkin sudah terjerembab ke lembah susu buatan yang gizinya masih tidak lebih baik dari asi yang didinginkan. ASI itu unik, berbeda untuk setiap ibu dan berbeda untuk setiap umur pertumbuhan bayi, jadi jangan menyerah ya ibu-ibu... :)

Go Fight for ASI, readers :)
Cheers...

Thursday, October 14, 2010

Sunday, October 3, 2010

DISEWAKAN : Apartemen Kebagusan City


DISEWAKAN
Apartemen Kebagusan City Tower A Lantai 6 FURNISH
(Belakang Gedung Nestle / Perkantoran Arkadia)
Jl. Baung Raya, Kebagusan, Jakarta Selatan

Dekat ke TB Simatupang - ELNUSA - Talavera - Lenteng Agung - Cilandak Town Square - Lebak Bulus - Depok - Fatmawati - Pasar Minggu - Ragunan


Spesifikasi
1 Kamar Tidur
1 Kamar Mandi 
Kitchen Set
1 Ruang Tamu 
AC
Kulkas
Televisi
Rice Cooker
Meja serba guna
Bed set + Lemari pakaian
Panel TV 
Parkir Luas

Rp. 2.75 juta / bulan *nego

Untuk informasi lebih lanjut, email ke : 
amirudind@telkomsel.blackberry.com 
atau 
ulyaran@telkomsel.blackberry.com

Bedroom
Parkir
Kitchen 
Bedroom
kitchen set
Ruang Tamu
TV panel
bathroom + shower

Monday, August 30, 2010

Bijak Menggunakan THR

Semenjak memiliki lebih banyak waktu di rumah, saya jadi lebih sering mendengar siaran berita di televisi. Entah kenapa sering sekali saya mendengar tema tema mengenai penggunaan THR, maklum, bulan Ramadhan selain identik dengan segala sesuatu yang bernuansa religi juga diidentikkan dengan adanya THR, tunjangan hari raya. Saya sempat bertanya, darimana ya cikal bakal THR ini? mungkin karena adanya momen mudik lebaran sehingga perusahaan mengakomodir karyawannya dengan pemberian THR ini. Kabarnya, PNS pada waktu silam tidak memasukkan THR dalam anggaran remunerasi pegawainya, jadi dana diambil dari anggaran pribadi masing-masing institusi, mungkin masih sampai sekarang(?). 

Jadi, ada apa dengan THR? terpicu oleh obrolan dengan salah satu teman mengenai manajemen keuangan dalam rumah tangga, momen THR ini saya rasa menjadi salah satu kesempatan untuk memenuhi amplop-amplop keuangan RT alias Rumah Tangga. 

Sikap konsumtif mewabah di Indonesia ketika Ramadhan datang. Benarkah??
Yaaa, kalau dilihat dari liputan-liputan di televisi, omset penjualan yang naik, ramainya penjual makanan dan pakaian, saya rasa memang demikian adanya. Ada yang berdalih, "toh setahun sekali". Well, kalau masih bisa dimanfaatkan untuk pundi pundi lain selain belanja pribadi, mengapa tidak? setahun sekali juga bukan kita mendapat tambahan berupa THR ini? :) 

Menurut saya, penggunaan THR dalam suatu keluarga sangat bergantung dari visi misi keluarga tersebut. Mungkin bukan visi misi yang sering kita lihat dalam organisasi, tapi lebih kepada perencanaan mau dibawa kemanakah keluarga kita dalam (setidaknya, dan bukan bermaksud meniru repelita :D ) lima tahun kedepan. Ah, tapi saya bukan ahli keuangan, jadi tidak bisa mematok nilai prosentasi dalam tiap amplopnya. 

Hutang (baik itu hutang kepada orang atau hutang cicilan) adalah satu yang utama untuk dilunasi. Kenapa? karena ketika hutang menipis, dana bisa dimaksimalkan untuk investasi atau menambah hutang yang lain :) (hutang cicilan untuk investasi maksudnya). Juga mengingat salah satu prinsip dalam islam juga yang menyebutkan bahwa tidak bisa kita makan enak sementara masih ada hutang yang belum terbayar. Merasa tersindir? semua orang rasanya akan merasa tersindir :D. Tapi, ada juga yang berpendapat bahwa tidak apa-apa hutang dibiarkan lama, sementara dananya bisa untuk diputar ke tempat yang lain yang menghasilkan dana tambahan, hmmm.. Sekali lagi saya belum menggali lebih lanjut antara hubungan prinsip islam mengenai hutang dan pemanfaatan hutang, mungkin ada tafsir yang lebih dari sekedar kalimat harfiahnya.

Oke, pertama hutang, kedua adalah investasi dalam bentuk apapun yang disukai, walaupun mungkin baru bisa berupa tabungan. Lebih besar nilai return investasinya, lebih besar pula resikonya. Kalau mau mencari investasi yang aman dan returnnya besar, biasanya butuh waktu lama. Jadi, disesuaikan dengan rencana RT kita tentunya. Mengenai jenis-jenis investasi, rasanya sudah banyak yang membahas, tinggal dipilih dipilih :). Baru terfikir oleh saya dua amplop yang dapat diisi ketika kita (mumpung) mendapat THR. Dua amplop tersebut tentunya setelah dikurangi amplop zakat dan sedekah demi bersih dan barokahnya harta kita.

Sekian uneg-uneg yang mau dikeluarkan, (mumpung) ga bisa tidur lagi setelah terbangun. Saatnya tidur lagi sebelum nanti bangun lagi menemani orang-orang makan sahur.

Monday, August 23, 2010

Motherhood I (Menyusui yuk...)

Dua bulan tiga hari adalah usia saya dalam dunia Ibu, tentunya belum cukup menjadikan saya seorang profesional mom. Namun, dua bulan tiga hari cukup untuk membuat saya berbagi pengalaman, terutama agar para new mom tidak melakukan kesalahan seperti yang pernah saya lakukan.

Common problem yang sering terjadi :

1. Problem Menyusui

Sebelum melahirkan, saya selalu diwanti-wanti teman kantor untuk memberikan asi eksklusif. Kenapa?
Mengutip dari william sears, M.D. dalam bukunya the baby book "air susu manusia untuk bayi manusia adalah sungguh masuk akal!", begitu juga Hiromi shinya,M.D dalam bukunya the miracle of enzym,berpendapat bahwa "susu sapi hanya untuk anak sapi" (oops).
Lagi-lagi saya setuju dgn dr.sears bahwa tampaknya mudah untuk beralih ke susu formula,ketika melihat perjuangan ibu untuk memberikan asi pada awal kelahiran. Setidaknya itu yang saya alami, derai air mata turut mengiringi proses pemberian asi karena khawatir tidak berhasil, walau mungkin efek dari baby blues juga(kondisi ibu yang tiba2 sedih dan menangis karena hormon pasca melahirkan).
Langsung saja,berikut adalah persiapan dan masalah yang mungkin terjadi.
- siapkan baju menyusui (baju yang memiliki kancing atau resleting di depan), bra menyusui plus breast padnya, pompa asi (alat perah asi, jaga jaga bila asi sudah keluar namun bayi belum bisa menyusui, untuk menghindari bengkak dan mastitis pada PD)
Biasanya pompa disediakan oleh rumah sakit. Tapi saran saya,lebih baik mempelajari cara perah asi dengan tangan sebelum membeli pompa asi. Perah dengan tangan lebih simpel, tidak perlu sterilisasi alat, murah dan tidak sakit. Caranya bisa dicari di google atau youtube dengan kata kunci teknik marmet.
- Manfaatkan secara maksimal jasa suster untuk memperlancar proses menyusui.
Jangan sungkan sungkan ya, kalau perlu datangi konsultan laktasi di kota anda.
- Tahan godaan memberikan susu formula kepada bayi, karena bayi mampu "puasa" selama tiga hari. Terus lakukan usaha pemberian asi secara langsung atau asi perahan. Jika asi belum keluar,terus susui bayi anda karena akan merangsang keluarnya asi.
Jangan lupa dorongan dari keluarga agar sang ibu tidak mudah menyerah,mengingat kondisinya yang masih lemah.
- Siapkan donor asi, bila perlu. Mengenai donor asi, bisa didiskusikan dengan suami terlebih dahulu. Pada beberapa orang tidak prefer menggunakan jasa ini mengingat efeknya di masa depan.
- Lakukan pijat PD dan kompres air hangat air dingin secara bergantian untuk memperlancar asi. Cara pijat disearch di youtube aja ya, agak sulit menjelaskannya disini.
- Untuk menghindari kasus flat nipple, lakukan perawatan nipple sejak hamil 7 bulan keatas. Caranya, bersihkan nipple dan tarik-tarik perlahan menggunakan baby oil.
- Lecet pada nipple wajar terjadi pada minggu minggu awal menyusui,karena lidah bayi masih kasar. Solusinya, selalu oleskan asi sebelum dan sesudah menyusui serta angin anginkan sebentar setelah menyusui,cara ini yang paling efektif untuk saya. Ada beberapa cream yang mungkin membantu, semisal momilen, kamilosan dan medela purelan. Silahkan pilih cara yang paling disukai. Selebihnya, memang harus ditahan walau menyusui sambil nangis menahan sakit :-D,demi manfaat yang abadi. Untuk bayi laki laki kabarnya lebih kuat nyusunya, sehingga lebih berpeluang lecet, setidaknya itu hasil survey saya sendiri terhadap teman-teman. Siapkan mental saja ya Bu.
- Lakukan perlekatan (latch on) yang tepat, yaitu mulut bayi terbuka maksimal sehingga bayi menyusu pada bagian aerola bukan pada nipple saja, perut bayi head to head dengan perut ibu.
- Jika terjadi bengkak atau bahkan mastitis pada PD anda, lakukan pijat dan kompres lalu perah. PD yang bengkak harus diperah atau disusui,jika tidak,bisa menjadi mastitis yaitu bengkak,sakit jika disentuh disertai demam, sangat tidak nyaman tentunya.
- Selain tekad dan niat yang kuat, dukungan keluarga terutama suami sangat penting dalam proses pemberian asi. Jika tidak, jangan heran kalau bayi anda tidak pernah merasakan ASI yang merupakan hak bayi tentunya.
- Terakhir, ikuti milis yang dapat membantu anda menemukan jawaban detail atau sekedar curhat seputar masalah penyusuan. Fyi, milis yang saya ikuti adalah asiforbaby, monggo disubscribe :-).

Sekian dulu sharingnya, baru bisa berbagi tentang menyusui. Agak susah cari waktu khusus, akhirnya ngeblog di hape, seru juga ternyata.
Alhamdulillah masih bisa berbagi walau sambil menyusui :-D
Tetep semangat untuk para new mom!

Monday, July 5, 2010

Proses Menjadi Seorang Ibu

Kehamilan Yang Dinanti

Menikah pada saat seminggu sebelum Ramadhan menurut beberapa orang mungkin bukan waktu yang tepat untuk menyegerakan memiliki momongan. Setidaknya itu komentar dari beberapa orang relative kami. Kami memang tidak pernah ingin terburu-buru dalam memiliki anak, namun tidak bisa disangkal bahwa kata kehamilan adalah yang dinanti bagi pasangan baru yang tidak ada alasan kuat untuk menunda, karena salah satu tujuan menikah adalah untuk meneruskan keturunan. Pada kebanyakan keluarga besar, anak bahkan menjadi penentu keharmonisan dalam suatu rumah tangga. Jika sang istri belum hamil dalam jangka waktu yang lama bisa jadi masalah yang rumit dalam keluarga besar. Hal inilah, sadar atau tidak sadar, yang membuat saya dan suami ingin sekali segera hamil pada waktu itu.
Sebulan tampaknya waktu yang diperlukan untuk kami siap menerima kehadiran sang janin bayi. Masih teringat ketika bulan oktober harap harap cemas dikarenakan jadwal menstruasi yang telat. Saking dinantinya, telat dua hari saya sudah melakukan cek menggunakan testpack. Testpack pertama kalau tidak salah menggunakan testpack sensitif yang merupakan salah satu bonus hadiah dari seorang kerabat yang diselipkan di buku hadiah pernikahan kami. Dua garis! tapi masih belum percaya, karena masih muda sekali warnanya. Minggu itu merupakan minggu harap harap cemas bagi kami, sudah banyak testpack yang dibeli, dicoba pagi, siang dan malam. Sempat diliputi rasa kecewa ketika kami bersepeda pagi hari di ragunan (hiburan praktis dekat kontrakan rumah :) ), karena aku merasa sedang datang bulan yang ternyata hanya perasaan saja. Setelah garis semakin menebal, kami putuskan untuk cek ke dokter kandungan, kecewa sekali ketika ternyata belum ada kantung kehamilan dan kami diminta dua minggu lagi datang untuk memastikan sekali lagi. Tidak puas dengan first opinion, kamipun mengambil second opinion ke R.S di daerah Wijaya atas saran seorang teman. Di rumah sakit itulah kami mendapatkan ucapan selamat karena kantung kehamilan ternyata sudah terlihat. Bahagia rasanya, bahkan ketika di taksi kulihat mata suamiku berkaca-kaca, terharu katanya. Senang rasanya kalau melihat dia sedang seperti itu.
Hmm, tapi kekhawatiranku tidak berhenti sampai disana, pernah mendengar istilah kehamilan semu? hamil anggur dan sebagainya? Ya, hal itulah yang masih menggangguku. Masih selalu berfikir worst things that could happen, khawatir ketika dalam kantung itu tiada janin yang berkembang. Jadi, aku terus berkonsultasi dan berdoa tentunya. Alhamdulillah semua berjalan lancar. Hari demi hari kehamilan dijalani, termasuk mual muntah yang tak terprediksi datangnya. Ketika habis tertawa bareng suami, ketika habis minum obat, ketika habis minum cendol, ketika di taksi, ataupun ketika asik bekerja. Semua kelelahan itu sudah saya lupakan. Teringat kata seorang senior di kantor yang harus menunggu lima tahun dan melakukan berbagai program kehamilan untuk mendapatkan seorang putri kecil yang cantik, beliau menasihati kami (aku dan Tina) untuk selalu bersyukur dan tidak mengeluh karena tidak semua orang dapat dengan mudah diberikan anugrah seperti yang telah diberikan kepada kami. InsyaAllah kami akan selalu bersyukur Mba :)
Di kantor, kehamilanku meneruskan estafet dari beberapa kehamilan yang sedang merebak di kantor pada waktu itu. Hal itu membuat kehamilan terasa lebih berarti, sharing sering kami lakukan sebagai sesama BuMil. Bukan itu saja, masukan pun banyak kami terima dari para 'senior' yang sudah terlebih dahulu memiliki anak. Ditambah lagi kehamilan seorang teman dekat di kantor yang menyusul empat bulan kemudian, Alhamdulillah, semuanya jadi terasa lebih excited. Buswaypun serasa mendukung kehamilanku, karena terdapat jalur khusus untuk ibu hamil dari terminal ragunan. Kehamilan tidak menjadi hambatan untuk terus bekerja.

Menjelang Hari Perkiraan Lahir

Perkiraan lahir jatuh pada tanggal 18 Juni 2010, bisa maju atau mundur seminggu. Hasil USG menunjukkan bayi kami adalah bayi lelaki. Kabarnya, untuk kehamilan bayi lelaki, persalinan bisa maju seminggu atau lebih. Akhirnya, aku mengambil cuti pada tanggal 10 Juni 2010 hingga tiga bulan kedepan. Kenyataan yang terjadi adalah rasa mulas itu belum juga menyapa. Semua orang menyarankan memperbanyak jalan kaki. Rasanya saya sudah melakukan "thawaf" alias berputar-putar di berbagai tempat hingga lelah, namun mulas itu belum juga menyapa. Hampir setiap hari selama aku cuti, teman teman, kerabat, saudara menanyakan kabar apakah sudah ada tanda tanda melahirkan atau belum. Dukungan dan saran dari mereka inilah yang sangat berarti selama masa penantian ini. Rasanya semua saran sudah dilakukan, namun dede bayi tampaknya masih betah didalam. Kontrol ke dokter semakin sering, hasil konsultasinya pun beragam dari mulai terasa santai dan menenangkan hingga ada "ancaman" induksi dan bahkan operasi. Namun dokter kandungan kami sangat menghindari menyebut kata-kata operasi, walaupun diwajahnya menampakkan ada kemungkinan itu. Sempat satu kali merasa ingin menangis jika mendengar kemungkinan operasi. Satu kata yang tidak pernah terfikir di otak saya dalam melahirkan seorang anak. Delapan hari berlalu dari masa cuti, hingga akhirnya tiba di hari perkiraan lahir bayi kami. Sebuah saran dari seorang dokter UGD yang menjadi awalan detik detik melahirkan itu tiba.

Detik detik Kelahiran

Sebuah saran yang awalnya tidak terlalu diambil fikir oleh saya dan suami. Walaupun saran tersebut bukan saran yang baru saya dengar, tapi entah kenapa jadi terasa penting karena hari H itu belum juga tiba.
Sabtu, 19 Juni 2010, waktunya untuk kontrol ke dokter kandungan. Ketika bersiap menuju rumah sakit, entah kenapa saya merasa ada sesuatu yang merembes keluar, curiga air ketuban, tapi sedikit sekali. Selama perjalanan, saya merasakan mulas setiap lima menit sekali yang semakin menambah kecurigaan bahwa proses melahirkan akan segera tiba. Tepat ketika sampai di pintu rumah sakit, air ketuban mengucur deras, saya pun segera masuk ke ruang UGD untuk segera dilakukan penanganan khusus. Sejak siang itu saya hanya diperbolehkan berbaring untuk menghindari kehilangan air ketuban yang lebih banyak lagi, karena berbahaya bagi janin di dalam kandungan. Dokter menyatakan akan melakukan operasi jika dalam waktu enam jam tidak ada penambahan bukaan yang sejak siang masih bukaan 1 longgar. Enam jam kemudian, bukaan ternyata masih sama ketika siang tadi. Namun Alhamdulillah, dokter masih mau bersabar menunggu hingga jam sembilan malam. Pemeriksaan lanjutan pun dilakukan, ternyata bukaan bertambah menjadi bukaan dua. Dokter memutuskan untuk menunggu hingga pukul empat pagi, jika bukaan belum bertambah juga, operasi terpaksa dilakukan jam enam pagi karena dikhawatirkan bayi di dalam kandungan mengalami komplikasi akibat pecah ketuban. Menahan mulas selama tujuh belas jam ternyata sangat melelahkan, terlebih karena saya hanya diperbolehkan berbaring. Malam yang terasa panjang, untungnya ada suami dan ibu yang menemani. Pukul lima pagi, ternyata bukaan masih dua. Mungkin sudah ditakdirkan bayi pertama kami dilahirkan melalui proses SC. Sempat menangis ketika akhirnya dengan berat hati, demi keselamatan ibu dan anak, operasi pun disetujui. Proses operasi berjalan lancar hingga akhirnya tangisan bayi itupun terdengar, IMD (Inisiasi Menyusui Dini) tetap dilakukan walau terkesan IMD-IMD an (hanya berlangsung sebentar saja, dan langsung diletakkan di dada oleh suster). Alhamdulillah bayi dan ibu selamat dan sehat, itu yang terpenting bagi kami.

Please welcome, our Athar

Sekarang, melewati hari demi hari dengan kehadiran seorang anggota keluarga baru. Sekarang, bertiga kami melewati siang dan malam yang panjang (akibat begadang). Alhamdulillah, semoga sehat selalu. Mohon doanya.

Wednesday, June 30, 2010

Perkenalkan, Sang Buah Hati

Tepat pada tanggal 20 Juni 2010 pukul 06.29 WIB
Telah lahir putra pertama kami dengan berat 2.85 kg dan panjang 50 cm
Lahir di R.S Bersalin Duren Tiga Jakarta Selatan kamar Anggrek 3 (yang tentunya kami sudah tidak disana saat ini :) ) dengan dibantu dr.Junita Indarwati,Spog.

Dia yang kami nanti kami beri nama "Athar Ibrahim Amir"



Athar berarti suci
Ibrahim dengan harapan menjadi pemuda seperti Nabi Ibrahim
dan Amir sebagai penanda penerus keturunan Ayahnya.
_____________________________________________________________________

*ini kado buat baby athar selama di r.s
makasih ya om dan tante buat kunjungan dan hadiahnya :)