Muhammad Ridho Fathi, lahir pada tanggal 2 Januari 2005, tepat ketika keesokan harinya aku harus mengikuti Ujian Akhir Semester. Muhammad Ikhlas Fathi, lahir pada tanggal 2 November 2006, seminggu setelah hari raya Idul Fitri. Keduanya berasal dari rahim yang sama dan berjenis kelamin sama.
Melihat tingkah laku anak kecil membuat sejarah masa lalu kita terungkap kembali. Dari cerita itulah kita dapat mereview kembali karakter dasar kita dan bakat yang mungkin masih terpendam hingga kini. Atau mungkin, kita dapat mengevaluasi perubahan apa saja yang terjadi dan beserta analisis sebab musabab perubahan tersebut. Kesemua hal tersebut dapat menambah bekal kita dalam pencarian jati diri.
Berdasarkan informasi dari pengajian yang saya ikuti, usia 25 - 40 tahun adalah masa-masa pencarian jati diri bagi Rasulullah SAW. Puncaknya adalah pada usia 37-40 tahun ketika beliau mengasingkan diri di gua Hira demi menemukan apa yang ia cari selama ini. Dan seperti kita ketahui, pada usia 40 tahun beliau dianugerahi keRasulan oleh Allah SWT. Setelah itu, beliau terus memantapkan dan mengembangkan jati dirinya sebagai Rasul Allah. Hingga puncaknya ketika terjadi peristiwa Fathu Makkah (Kemenangan Mekah) ketika beliau berusia sekitar 60 tahun, dan kemudian menghembuskan nafas terakhirnya pada usia 63 tahun. Rasulullah, jika kita melihat secara umum, menikmati masa-masa kejayaan atau kemenangan hanya selama 3 tahun. Sementara 60 tahun pada awal masa hidupnya merupakan perjuangan tiada henti.
Hidup ini memang benar-benar bukan untuk menyaman-nyamankan diri, tapi itu tidaklah semudah kata-kata. Bagi yang belum menemukan jati dirinya, jangan kecewa dengan kata-kata “Hari gini... masih nyari??” (itu adalah kalimat pembunuh karakter). As I said before (not here), never give up on your dreams, kokoronookude :)